“dan akhirnya, hujan pun turun mengiringi kepergian
seseorang.”
Ujar-ujar itu berlaku ketika seseorang pahlawan tewas di
medan perang. Tapi sekarang itu berlaku buat .. gue.
Ya. Gue.
Kenapa seperti itu??
Jadi ketika gue akan pulang dari semarang ke jakarta,
kepergian (kepulangan) gue di iringi dengan hujan. Dan itu sepanjang perjalanan
loh. Gue ga tau lebih teptnya, tapi sampai gue hampir sampai ke rumah gue, itu
diiringi mendung dan sesekali gerimis kecil. Wah. Luar biasa bgt deh pkoknya.
Berawal dari gue memilih untuk menggunakan moda transportasi
bus. Kenapa milih bus? Karena kereta lagi mahal bgt. Hehehe. Gue ga ada uang
untuk naik kereta tersebut. Jadi gue menggunakan bus. Sebelum gue naik ke bus
tersebut juga, udah mulai huja yang menyebabkan baju gue sama teman gue basah.
Dan yang lebih luar biasa lagi, supir yang mengendarai bus
itu juga sangat sangat keren. Kenapa gue bilang begitu, karena dia bisa
mengendarai bus dengan kecepatan penuh dengan kondisi hujan. Trus bisa
nyalip-nyalip juga lagi. Gue yang dapat tempat duduk paling belakang cukup
menikmati kondisi tersebut. Berasa lagi dapat hiburan gratis full dengan
tantangan di dalamnya. Hahahahah.
Akhirnya gue sampe di jakarta. Dan di jakarta pun ga ada
yang berubah sedikitpun. Tetep macet, ga sabaran, polusi dimana-mana, dan
pengamennya pingsan kalau di gebuk dari belakang. *iu mah orang jugan tau ya..
oke.
Sampe di rumah pun, gue bernasip sial lagi. Di rumah ga ada
orang karena pada keluar semua. Jadi gue harus menerima kenyataan di kunciin di
luar dengan waktu yang cukup lama. Heheheh. Tapi overal, semua lancar kok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar