Gue dulu pemakan segala. Dari daging, ikan, sampe yang lain2
gue makan. Dan yang paling ga gue suka adalah sayur. Ya. Sayur. Sampe di suatu
saat, ketika gue masih di bangku SMA, gue ikut menjadi duta Go Green di sekolah
gue, dan entah kenapa, gue terpilih jad ketuanya. Gue bingung. Gue yang masih
belum bisa makan sayur dan masih mengkonsumsi daging2an ini, terpilih menjadi
ketua. Atas dasar apa? Dan ketua yang baik harus memberikan contoh yang baik
juga. Dengan tidak mengkonsumsi daging, dan mengkonsumsi buah2an. Yang ada di
pikiran gue waktu itu Cuma satu. Selamat tinggal makanan enak.
Ketika itu gue mulai mengubah pola makan. Mulai lebih banyak
mengkonsumsi sayur2an, walaupun pada awalnya gue sempat muntah2. Lama2 menjadi
terbiasa.gue juga mulai mengurangi mengkonsumsi daging. Karena aktivitas gue
yang teramat banyak, kondisi gue sempat drop. Gue lemas. Lesu letih tdak
bergirah, cacingan. *eh yang cacingan ga deh. Heheh. Akhirnya nyokap
menyarannka gue untuk di periksa. Dan ternyata bener. Gue kekurangan zat besi
yang berasal dari protein hewani. Karena gue tidak mengkonsumsi protein yang
diubah menjadi energi, sementara aktivitas gue sangat banyak. Sekolah, tidur,
ngepel, main. Itu kan banyak bgt.
Akhirnya dokter menyarankan setidaknya gue mengkonsumsi protein
hewani. Jadilah gue mulai mengkonsumsi protein hewani. Tapi gue ga langsung
mengkonsumsi daging. Tapi gue hanya mengkonsumsi telur, ikan, telur ikan, ikan
telur. Ya pokoknya antara dua itu.
Masuk di bangku universitas, gue mulai mengkonsumsi daging,
karena larangan dari nyokap gue yang tidak boleh tidak mengkonsumsi daging.
Karena gue berada jauh dari orang tua, ditakutkan gue bakal terkena sakit
akhirnya gue mulai mengkonsumsi daging.
Sampai pada suatu saat, gue yang lagi liburan di rumah,
harus melihat bagaimana seekor ayam di potong di depan mata gue. Dan gue yang
megangin itu ayam. Ketika lehernya di sembelih, dan darah mulai keluar, gue
yang pegan kaki ayamnya, melihat ayam meronta2, sesaat mulai ada perasaan ga
tega melihat si ayam. Gue ngebayangin bagaimana perasaan ayam yang tidak
berdosa di sembelih untuk di makan. Hati gue jadi resah, gelisah, tidak
menentu. Melihat sang ayam yang pada akhirnya meti dengan perlahan2 bergerak,
dan gerak2 terakhir yang membuat si ayam mati selamanya.
Sampai sekarang adegan itu, ga bisa gue lupain. Sampai gue
sms temen gue yang bilang, memang begitulah jika kita hendak mengkonsumsi
daging. Memang bener si, masa kita makan daging hidup2 ya. Tapi adegan itu
gabisa gue lupain. Ah. Kasihan sekali kau ayam. Semoga kau menjadi bermanfaat
buat kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar