06/08/13

Gue dulu pemakan segala. Dari daging, ikan, sampe yang lain2 gue makan. Dan yang paling ga gue suka adalah sayur. Ya. Sayur. Sampe di suatu saat, ketika gue masih di bangku SMA, gue ikut menjadi duta Go Green di sekolah gue, dan entah kenapa, gue terpilih jad ketuanya. Gue bingung. Gue yang masih belum bisa makan sayur dan masih mengkonsumsi daging2an ini, terpilih menjadi ketua. Atas dasar apa? Dan ketua yang baik harus memberikan contoh yang baik juga. Dengan tidak mengkonsumsi daging, dan mengkonsumsi buah2an. Yang ada di pikiran gue waktu itu Cuma satu. Selamat tinggal makanan enak.

Ketika itu gue mulai mengubah pola makan. Mulai lebih banyak mengkonsumsi sayur2an, walaupun pada awalnya gue sempat muntah2. Lama2 menjadi terbiasa.gue juga mulai mengurangi mengkonsumsi daging. Karena aktivitas gue yang teramat banyak, kondisi gue sempat drop. Gue lemas. Lesu letih tdak bergirah, cacingan. *eh yang cacingan ga deh. Heheh. Akhirnya nyokap menyarannka gue untuk di periksa. Dan ternyata bener. Gue kekurangan zat besi yang berasal dari protein hewani. Karena gue tidak mengkonsumsi protein yang diubah menjadi energi, sementara aktivitas gue sangat banyak. Sekolah, tidur, ngepel, main. Itu kan banyak bgt.

Akhirnya dokter menyarankan setidaknya gue mengkonsumsi protein hewani. Jadilah gue mulai mengkonsumsi protein hewani. Tapi gue ga langsung mengkonsumsi daging. Tapi gue hanya mengkonsumsi telur, ikan, telur ikan, ikan telur. Ya pokoknya antara dua itu.

Masuk di bangku universitas, gue mulai mengkonsumsi daging, karena larangan dari nyokap gue yang tidak boleh tidak mengkonsumsi daging. Karena gue berada jauh dari orang tua, ditakutkan gue bakal terkena sakit akhirnya gue mulai mengkonsumsi daging.

Sampai pada suatu saat, gue yang lagi liburan di rumah, harus melihat bagaimana seekor ayam di potong di depan mata gue. Dan gue yang megangin itu ayam. Ketika lehernya di sembelih, dan darah mulai keluar, gue yang pegan kaki ayamnya, melihat ayam meronta2, sesaat mulai ada perasaan ga tega melihat si ayam. Gue ngebayangin bagaimana perasaan ayam yang tidak berdosa di sembelih untuk di makan. Hati gue jadi resah, gelisah, tidak menentu. Melihat sang ayam yang pada akhirnya meti dengan perlahan2 bergerak, dan gerak2 terakhir yang membuat si ayam mati selamanya.

Sampai sekarang adegan itu, ga bisa gue lupain. Sampai gue sms temen gue yang bilang, memang begitulah jika kita hendak mengkonsumsi daging. Memang bener si, masa kita makan daging hidup2 ya. Tapi adegan itu gabisa gue lupain. Ah. Kasihan sekali kau ayam. Semoga kau menjadi bermanfaat buat kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar