“kaki yang bekerja lebih keras dari biasanya, tangan yang
bekerja lebih keras dari biasanya, kepala yang selalu mengadah ke atas, hati
yang selalu bekerja lebih keras dari biasanya, dan mulut yang selalu berdoa”
kutipan yang gue ambil dari film 5cm. Seengganya begitu. Film yang menurut gue
emang sangat keren bgt buat di tonton.
Awalnya, gue ga suka sekali sama kegiatan naik gunung. Buat
apa, buat bikin cape badan? Bikin sakit badan? Ga bakal. Lebih baik enak
tiduran, ato bahkan keluar kesana kesini untuk membunuh waktu gue. Tapi
nyatanya, 9 november kemarin gue baru saja menyelesaikan petualangan gue di
gunung merbabu. Yup, tepat dari tgl 8 november gue memutuskan untuk ikt temen
gue naik gunung ato bahasanya “nanjak”, ato “ndaki”. Ya yang mana aja sah2 aja
kok. Sebelumnya gue belum pernah sama sekali naik gunung. Paling ga Cuma
kegiatan pramuka yang gue ikutin. Ga jauh2 amat juga sih. Pramukanya di
cibubur.tempat yang standard anak sekolahan.
8 november kemarin, temen2 gue sepakat mau naik gunung. Hal
itu di tanyakan ke gue yang tanpa sadar justru gue iyain. Ga tau kenapa.
Padahal hari2 sebelumnya gue habis turnamen futsal yang menyebabkan badan gue
masih pegel2. Sangat pegel sekali. 2 hari berturut2 dan belum latihannya yang
menguras tenaga. Namun entah kenapa saat itu gue iyain aja ajakan temen gue.
Menjelang hari H. Hari Hum’at tgl 8 nov, (eh jumat deng),
gue kesana-kesini minjem sekiranya alat2 apa aja yang bakal gue bawa. Kagok
juga sih soalnya kan baru pertama kali naik gunung, dan itu kata temen gue ketinggian
3000 mdpl. Yang pasti asumsi gue bakal bikin betis dan paha jadi berotot.
Janjian kita adalah 14 orang. Berangkat naik motor 1 motor
diisi oleh 2 orang. Namun ternyata 12 orang aja yang berangkat. Oke, karena
udah mencukupi akhirnya disetujui yang berangkat 12 orang. Titik.
Ketika pada hari H, ternyata hujan turun. Karena sudah
sesuai dengan rencana, kita akhrinya berangkat hujan2an. Ga terlalu hujan juga
sih waktu itu, gerimis2an lah. Ya tapi membasahkan juga sih. Gtu deh.
Pukul 7 malam kita sampai base camp merbabu. Gerbang para
petualang mempersiapkan diri sebelum benar2 mulai acara pendakian. Setelah cek
perlengkapan, tepat pukul 8, dengan diawali doa masing2, kita berangkat
mendaki. Yeah. Semangat yang membara, dan berapi-api membuat hentakan kaki dari
kami semua sangat tegap dan lantang. Uoh.
Namun itu hanya sebentar aja buat gue. Mungkin juga buat
beberapa orang lain yang nasibnya sama kaya gue. Baru beberapa meter kita udah
cape. Ngos2an. Pegel gtu. Gundahgulana.(halah). Tapi kita tetap terus berjalan.
Kira2 sampe di pos bayangan 2 kita istirahat sejenak. Kira2
juga waktu yang di tempuh untuk ke pos bayangan 2 sekitar 2,5 jam. Di pos
bayangan 2 kita mengisi perbekalan air yang sempat hampir habis saat perjalanan
tadi. Singkat cerita perjalanan selanjutnya sangat berat. Tiupan angin kencang
membuat gue jadi susah bernafas dari hidung, yang menyebabkan gue agak sedikit
pusing. Bahkan jalan aja sampai sempoyongan gtu. Pukul setengah 1 atau jam 12 lewat, kita buka
tenda di pos 2. Dengan kondisi yang sangat berangin sekali. Kemudian istirahat.
Paginya sekitar jam 7 atau jam 8, kita semua sepakat untuk
melanjutkan perjalanan. Namun perlengkapan tidak kita bawa karena memang
medannya yang sangat begitu curam, dan harus menjaga keseimbangan ketika mendakinya.
Sempat berfoto2 ria dulu di pos 3, kita semua melanjutkan perjalanan. Ke pos 4.
Pos dengan medan yang sangat berat. Bahkan kita atau gue hampir saja menyerah
karena sudah merasa tidak kuat lagi untuk melanjutkan. Namun ketika itu, badan
gue dengan anehnya bergerak sendiri untuk mendaki ke atas. Dengan kondisi yang
kekurangan air, dan lelah pasti, yang ada hanya niat dan tekad yang bulat untuk
sampai ke puncak, akhirnya pos 4 pun kita taklukan. Tujuan terakhir kita. Tujuan terakhir sebelum puncak karena
perbekalan air sudah habis dan cuaca yang sangat berangin, sangat berangin
sekali sampai2 untuk berdiri saja kita goyang ditiup angin, membuat kita
sepakat untuk turun ke camp kita. Dan dari camp, tidak lama setelah beres2,
kita turun dan kira2 tgl 9 sore pukul 4 kita sudah sampai di basecamp yang
pertama kali tadi.
Ketika di basecamp, ada satu slogan yang mungkin sudah tidak
asing yang berbunyi seperti ini “merangkahlah jika kau ingin tahu siapa dirimu”
slogan yang menurut gue keren bgt, kenapa bisa gue bilang begitu? Karena semua
ketika badan atau tubuh sudah tidak mampu lagi, hanya ada tekad dan semangat
yang bisa melanjutkannya. Bahkan dengan cara apapun jika tekad telah bertindak,
maka tubuhpun akan tetap mengikuti apa yang tekad kehendaki. Seperti itulah
kiranya gue yang sudah mengalaminya. Tubuh yang fit aja ga akan cukup untuk
mendaki gunung. Namun dengan tekad, semua pasti akan bisa terlewati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar